Selasa, 03 Maret 2009

Analisis Kondisi Saham dan Volume Perdagangan PT.Energi Mega Persada

TABEL ANALISIS HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN

Rp.

Open

High

Low

Close

Volume

Mean

401

409

385

400

42.562.191 lembar

Sample standard deviation

326

331

312

324

86.368.223 lembar

Minimum

65

67

64

65

500 lembar

Maximum

1000

1000

980

990

619.186.500 lembar

Range

935

933

916

925

619.186.000 lembar

Berdasarkan tabel analisis saham diperoleh :

  1. Rerata harga saham pada harga pembukaan saham sebesar 401, harga tertinggi saham sebesar 409, harga terendah saham sebesar 385, dan rerata harga saham pada harga penutupan sebesar 400. S
  2. Standar deviasi pada harga pembukaan 326, pada harga tertinggi saham 331, pada harga terendah saham 312, pada harga penutupan saham 324.
  3. Harga tertinggi harga saham terjadi pada 1 Juli dan 3 Desember 2008 sebesar 1.000.
  4. Harga terendah harga saham terjadi pada 4 Desember 2008 dan 27 Februari 2008 sebesar 65.
  5. Rerata volume perdagangan harian sebesar 42.562.191 lembar.


KESIMPULAN

Berdasarkan analisis pergerakan saham dan volum perdagangan PT Energi Mega Persada, Tbk diketahui bahwa standar deviasi pada harga pembukaan 326, pada harga tertinggi saham 331, pada harga terendah saham 312, pada harga penutupan saham 324. Harga tertinggi harga saham terjadi pada 1 Juli dan 3 Desember 2008 sebesar 1.000. Harga terendah harga saham terjadi pada 4 Desember 2008 dan 27 Februari 2008 sebesar 65. Rerata volum perdagangan harian sebanyak 42.562.191 lembar.

Standar deviasi digunakan untuk menilai fruktuasi. Tingkat standar deviasi yang besar menunjukkan bahwa saham berada dalam kondisi tidak stabil pada harga tertingginya. Selain itu juga dapat dilihat dari grafik, dimana di awal periode harga saham yang tinggi dan stabil mengalami penurunan yang cukup stabil. Grafik juga menunjukan pergerakan volume perdagangan harian yang tidak stabil mengikuti pergerakan harga saham.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kondisi saham perusahaan tidak cukup baik atau tidak stabil sehingga memiliki tingkat resiko yang relative besar. Kondisi saham yang tidak stabil ini akan mempengaruhi keputusan investor untuk berinvestasi di perusahaan, karena investor menginginkan tingkat pengembalian yang besar namun tingkat resiko yang kecil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar