Selasa, 28 April 2009

PENGHITUNGAN Debt to equity DAN DATA HARGA PENUTUPAN SAHAM

Debt To Equity 2004 – 2008:

Debt to Equity Ratio 2004 = 5,19 = 519%

Debt to Equity Ratio 2005 = 6,883 = 688,3%

Debt to Equity Ratio 2006 = 4,39 = 439%

Debt to Equity Ratio 2007 = 1,797 = 179,7%

Debt to Equity Ratio 2008 = 2,392 = 239,2 %

Data Harga Penutupan Saham Perusahaan Tahun 2004 – 2008:

Tanggal Penutupan

Close

31 Desember 2004

600.00

30 Desember 2005

750.00

28 Desember 2006

520.00

28 Desember 2007

1,490.00

30 Desember 2008

84.00



KESIMPULAN

Melihat analisis mengenai grafik diatas dapat ketahui bahwa dari tahun 2004 menuju tahun 2008 modal perusahaan PT.Energi Mega Persada yang berasal dari hutang tidak stabil dan stuktur modal PT.Energi Mega Persada kurang baik. Meskipun pada tahun 2005 PT.Energi Mega Persada memiliki jumlah utang yang cukup besar, namun memasuki tahun 2006 utang tersebut mulai mengalami penurunan, tetapi penurunan ini belum memiliki dampak yang begitu baik karena masih 439% modal perusahaan yang berasal dari utang. Dan kemudian memasuki tahun 2007 struktur modal perusahaan semakin membaik, hal ini ditunjukan dengan jumlah modal yang berasal dari utang semakin kecil yaitu sebesar 179,7% atau dengan kata lain bahwa jumlah modal sendiri yang dimiliki oleh PT.Energi Mega Persada lumayan besar. Memasuki tahun 2008 tidak menunjukkan perubahan yang signifikan dalam arti perubahan tersebut kembali menurun, dengan jumlah modal yang berasal dari utang bertambah naik sebesar 239,2% dari tahun 2007 .

Berdasarkan hasil analisa tersebut maka diperoleh kesimpulan bahwa kinerja PT.Energi Mega Persada mempunyai struktur modal yang tidak stabil. Dan memiliki tingkat utang yang sangat tinggi dibanding dengan modal sendiri.. Dan berdasarkan teori, perusahaan dapat menggunakan semua utangnya hanya untuk membiayai aktiva atau asset mereka. Sehingga hal tersebut tidak ada hubungan antara modal struktur dan nilai perusahaan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar